Keutamaan Sholat Subuh (Part 1)

Artikel ini sekedar berbagi dengan rekan-rekan sekalian tentang salah satu buku yang pernah saya baca. Tak sengaja ketika berkunjung ke kamar teman (kebetulan masih di asrama) saya melihat buku karya DR. Raghib As-Sirjani yang berjudul Misteri Shalat Subuh. Iseng-iseng saya numpang baca, dan Subhanallah sekali, benar-benar buku yang sangat menakjubkan. Baru membaca beberapa halaman awal saja sudah seperti membaca sebuah buku. Buku ini memberikan gambaran secara lengkap mengenai keutamaan sholat Subuh (juga sholat-sholat lainnya). Benar-benar syarat makna dan menggugah semangat untuk selalu menjaga sholat kita, terutama sholat Subuh. Nah, berikut ini saya tuliskan resensi dari buku tersebut dan saya rekomendasikan kepada rekan-rekan pengunjung blog untuk segera memiliki, membaca dan memahami buku ini. Bahasanya bagus, meskipun hasil terjemahan namun mudah dipahami oleh orang awam sekalipun.

MISTERI SHALAT SUBUH

Seorang penguasa Yahudi berkata, “Kami baru takut kepada umat Islam jika mereka telah melaksanakan sholat Subuh seperti melaksanakan sholat Jumat. Ialah bila jumlah jamaah sholat Subuh mencapai jumlah jamaah sholat Jumat”.

Di balik pelaksanaan dua rakaat di ambang fajar, tersimpan rahasia yang menakjubkan. Banyak permasalahan, yang jika dirunut, bersumber dari pelaksanaan sholat Subuh yang disepelekan. Itu sebabnya, para sahabat Nabi berusaha sekuat tenaga agar tidak kehilangan waktu emas itu. Pernah suatu ketika mereka terlambat sholat Subuh dalam penaklukan benteng Tastar. Tragedi ini membuat shahabat semisal Anas bin Malik selalu menangis bila mengenangnya.

Yang menarik, ternyata Subuh juga menjadi waktu peralihan dari era jahiliyyah menuju era tauhid. Kaum Ad, Tsamud, dan kaum pendurhaka lainnya, dilibas petaka pada waktu Subuh–yang menandai berakhirnya dominasi jahiliyyah dan munculnya cahaya tauhid.

Buku ini mencoba menganalisis bahwa keterpurukan umat Islam dewasa ini tak lepas dari akibat diremehkannya sholat Subuh. Bagaimana alur logikanya? DR. Raghib As-Sirjani mengulasnya tuntas dalam buku ini. Keluasan wawasan sang penulis (dilihat dari bibliografinya), ditambah kedalaman pengetahuannya tentang nash-nash syar’i, menyadarkan kepada kita ihwal keistimewaan sholat Subuh yang selama ini kurang banyak dimengerti oleh umat Islam. Tak lupa beliau tuliskan tips-tips praktis agar mudah melaksanakan sholat Subuh.

Sholat Subuh…

Inilah ujian yang sesungguhnya. Nilai tertinggi dalam ujian ini — bagi seorang laki-laki — adalah sholat Subuh secara berjamaah di masjid. Sedangkan bagi perempuan, sholat Subuh tepat pada waktunya di rumah. Rasulullah telah membuat klasifikasi yang beliau jadikan sebagai tolok ukur untuk membedakan antara orang mukmin dengan orang munafik. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya sholat yang paling berat bagi orang munafik adalah sholat Isya’ dan sholat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya sekalipun dengan merangkak. Sungguh, aku ingin menyuruh melaksanakan sholat, lalu sholat itu ditegakkan, kemudian aku perintahkan seseorang untuk mengimami sholat bersama orang-orang. Kemudian beberapa lelaki berangkat bersamaku dengan membawa kayu yang terikat, mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri sholat berjamaah, sehingga aku bakar rumah mereka” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Apabila Rasulullah meragukan keimanan seseorang, beliau akan menelitinya pada sholat Subuh, maka benarlah apa yang beliau ragukan dalam hati. Ubai bin Ka’ab r.a berkata, “Suatu ketika saat Rasulullah sholat Subuh, beliau bertanya, ‘Apakah kalian menyaksikan bahwa si Fulan sholat?’, Mereka menjawab, ‘Tidak’. Beliau berkata lagi, ‘Si Fulan?’, Mereka menjawab, ‘Tidak’. Maka beliau pun bersabda: “Sesungguhnya dua sholat ini (Subuh dan Isya’) adalah sholat yang berat bagi orang munafik. Sesungguhnya apabila mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya sekalipun dengan merangkak”. (HR Ahmad dan An-Nasa’i).

Maka jelaslah bahwa sholat Subuh merupakan sholat wajib yang paling sedikit jumlah rakaatnya, namun ia menjadi standar keimanan seseorang dan ujian terhadao kejujuran, karena waktunya sangat sempit (karena waktu sholat Subuh itu mulai dari waktu terbit fajar hingga matahari terbit saja).

Bagi laki-laki dianggap sukses melewati ujian ini jika malaksanakan sholat Subuh berjamaah di masjid tepat pada waktunya. Lain halnya dengan perempuan, meskipun sholat Subuh berjamaah di masjid diperbolehkan namun lebih utama sholat di rumahnya dan lebih besar pahalanya. Dadlam hadist Ummu Hamid As-Sa’idiyyah. Ummu Hamid mendatangi Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya sangat menyukai sholat bersama Anda”. Rasulullah pun bersabda: “Engkau telah mengetahui. Sholatmu di bilikmu lebih baik daripada sholatmu di kamarmu. Sholatmu di kamarmu lebih baik daripada sholatmu di (ruang yang lebih luas) rumahmu. Sholatmu di rumahmu itu lebih baik daripada sholatmu di masjid kaummu. Sholatmu di masjid kaummu lebih baik daripada sholatmu di masjid raya. Dan besarnya pahala sholat seorang wanita di rumahnya merupakan rahmat Allah baginya dan bagi masyarakat” (HR Ahmad — dengan sanad hasan — dan Ath-Thabrani). Sholat di rumah merupakan rahmat Allah bagi wanita sekaligus masyarakat dengan tujuan untuk menghindari fitnah (kerusakan), lebih menjaga wanita dan melindunginya. Wanita muslimah adalah mereka yang mengeejakan sholat Subuh ketika para pria sedang sholat di masjid (sholat yang tepat waktu).

Abdullah bon Mas’ud pernah bertanya kepada Rasulullah tentang amal yang paling dicintai Allah. Rasul pun menjawab sebagaimana disebutkan di dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim: “Amal yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah sholat (tepat) pada waktunya”, kemudian baru disusul amalan berbuat baik kepada kedua orang tua dan jihad fi sabilillah.

1 Komentar

  1. alhamdulillah…
    Q.S. 018:109 dan Q.S. 031:027
    terima kasih


Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan komentar